Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Usia Dini
ARTIKEL MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA MAKET ULAR TANGGA ANGKA
KELOMPOK B TK ISLAM PPI INDRAMAYU
Disusun Oleh : Erni Mulyanti
A. Pendahuluan
Seperti kita ketahui bersama bahwa Taman kanak-kanak (TK) merupakan satuan pendidikan formal sebelum anak memasuki satuan pendidikan sekolah dasar. Pendidikan pada Taman Kanak-kanak ini sangat dianggap penting.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang diberikan di Taman Kanak-kanak dalam mengembangkan aspek kognitif yaitu pembelajaran mengenal lambang bilangan. Pembelajaran mengenal lambang bilangan di TK menurut Sriningsih (2008: 120) yaitu untuk mengembangkan pemahaman anak terhadap bilangan dan operasinya melalui proses eksplorasi, melalui benda-benda konkrit dan memberikan pondasi yangnkokoh bagi anak dalam mengembangkan kemampuan matematika dalam tahap selanjutnya.
Anak dapat di katakan mengenal Lambang bilangan jika anak dapat membilang atau menyebut bilangan 1-10, anak juga dapat menunjukan bilangan 1- 10, serta anak dapat menghubungkan benda dengan bilangan.
Berdasarkan observasi penulis pada saat proses pembelajaran di kelompok B TK Islam PPI Indramayu yang berjumlah 20 anak menunjukkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak masih rendah dan mengalami kesulitan, dari 17 anak hanya 5 anak yang mencapai indikator. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran, yaitu ketika anak disuruh untuk menunjukkan urutan benda dan memasangkan lambang bilangan 1-10 masih terbolak balik.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak kelompok B TK Islam PPI Indramayu.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Islam PPI Indramayu. Lebih lanjut, penulis mengaharpkan melalui penelitian ini, manfaat yang bisa diperoleh secara praktis yaitu:
Bagi peneliti yaitu, menjadikan permainan ular tangga sebagai kegiatan yang menarik dan lebih efektif dalam mengenalkan lambang bilangan pada anak. Sedangkan manfaat bagi guru yaitu :
- dapat dijadikan bahan masukan dalam menerapkan jenis permainan ular tangga untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak,
- untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mengenalkan lambang bilangan anak dengan melalui permainan ular tangga,
- memotivasi peranan guru dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi anak dengan permainan ular tangga
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Menurut Sudaryanti (2006: 1) bilangan adalah suatu obyek matematika yang sifatnya abstrak dan termasuk ke dalam unsur yang tidak didefinisikan (underfined term).
Sementara itu, menurut Kasmina, dkk (2008: 2), bilangan atau angka adalah alat bantu untuk menghitung pada kehidupan sehari-hari. Bilangan itu sendiri tidak dapat dilihat, ditulis, dibaca dan dikatakan karena merupakan suatu idea yang hanya dapat dihayati atau dipikirkan saja.
Sedangkan untuk, Pengertian kemampuan mengenal lambang bilangan adalah kemampuan yang di miliki seseorang dalam mengenal atau mengetahui simbol atau lambang yang mewakili jumlah benda yang dapat di hitung.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Untuk perkembangan kognitif anak, dalam memahami konsep bilangan 1-10, Melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan bermain ular tangga, anak-anak akan lebih mudah mengingat simbol-simbol bilangan.
Manfaat
Melalui media ular tangga ini, dapat mempermudah guru dalam memberikan materi pembelajaran kepada Anak. Seperti berhitung,mengenal angka dan mengenal bentuk angka dengan menggunakan metode bermain sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
C. Gambaran Umum
Gambar 1. Maket Ular Tangga |
Permainan ular tangga merupakan permainan anak-anak berbentuk kotak persegi dari sterofoam yang dimainkan oleh dua orang atau lebih. sterofoam dibagi dalam kotak-kotak kecil, sejumlah “tangga” atau “ular” digambar dibeberapa kotak yang menghubungkannya dengan kotak lain.
Permainan ini diciptakan pada tahun 1870. Media yang perlu disiapkan diantaranya : sterofoam berukuran 40 cm x 60 cm yan dilapisi kertas asturo berwanra dan dadu berukuran 6 cm x 6 cm terbuat dari sterofoam yang dilapisi kertas asturo, sedangkan bidak/pion menggunakan sterofoam yang dibentu menyerupai ayam, penulis juga menambahkan satu gelas aqua bekas dengan dilapisi kertas asturo.
D. Alat dan Bahan
- Sterofoam Ukuran 40 cm x 60 cm
- Kertas manila
- Kertas asturo warna warni
- Lem fox
- Cutter
- Gunting
- Spidol
E. Cara Pembuatan
- Gunting kertas asturo warna – warni berbentuk dadu.
- Kemudian tulis pada potongan kertas asturo tadi angka 1-10
- Tempelkan pada sterofoam sesuai urutan angka 1-10
- Kemudian hias didalam market ular tangga dengan membuat pohon-pohon, tangga dan gambar ular
- Tempelkan gambar pohon disisi angka sebagai hiasan
- Buat gantungan pagar dari kertas asturo
- Kemudian tempelkan di sekeliling strefoam membentuk maket.
- Buat pola ayam, kemudian dibuat dari strefoam
- Buat juga dadu dari strefoam yang dibungku dengan kertas asturo
F. Cara Penggunaan
Gambar 2. Anak Sedang Bermain Maket Ular tangga |
Cara bermain permainan ular tangga dalam penelitian ini diantaranya:
- a. Semua pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada petak nomor 10.
- b. Terdapat dua jumlah ular dan dua tangga pada papan permainan,terletak pada petak tertentu.
- c. Terdapat satu buah dadu dan beberapa bidak/ pion. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain. Biasanya bidak menggunakan warna yang berbeda untuk setiap pemain, disini peneliti menambahkan empat replika ayam dari sterofoam dan satu gelas aqua bekas.
- d. Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama.
- e. Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat melangkah kekotak sesuai dengan nomor hasil lemparan dadu, kemudian anak mengambil replika ayam sesuai dengan berhentinya bidak/ pion dan dimasukkan kedalam gelas yang nomornya sama dengan berhentinya bidak/pion.
- f. Jika bidak/ pion pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka bidak tersebut berhak naik sampai pada petak yang ditujukan oleh puncak dari tangga tersebut.
- g. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang pertama kali berhasil mencapai petak nomor 10.
- h. Bagi anak yang memenangkannya akan diberi hadiah.
- i. Secara berurutan anak disuruh menyebutkan lambang bilangan yang ada pada papan ular tangga.
G. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan 2 siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 pada anak kelompok B TK Islam PPI Indramayu.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis berikan adalah:
- Sesuai hasil penelitian permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan
- Mengenal lambang bilangan 1-10, sebaiknya permainan ular tangga ini bisa lebih bervariasi lagi untuk mengembangkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak.
- Gunakan benda yang mudah dipegang seperti sedotan.
- Sebaiknya permainan dilakukan di lantai agar anak lebih rilek dan tidak capek berdiri.
- Guru harus kreatif didalam melakukan setingan kelas
Posting Komentar
Mohon untuk memberikan komentar dengan bahasa yang sopan, tidak memasang link hidup serta tidak meninggalkan spam disini...!!!
Terimakasih banyak atas perhatiannya...