Guru Penggerak Tempati Posisi Strategis di Lembaga Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) mendorong lulusan Program Guru Penggerak (PGP) mendapatkan prioritas untuk menempati posisi strategis di lembaga pendidikan.
Program Guru Penggerak adalah pelatihan yang diberikan kepada guru sebagai upaya memberikan dampak nyata pembelajaran di kelas agar menjadi lebih menyenangkan dan bukan sekadar pendidikan dan pelatihan (diklat) biasa.
Guru Penggerak Tempati Posisi Strategis
Guru Penggerak adalah talenta pemimpin masa depan, seperti kepala sekolah, pengawas, dan lain-lain. Untuk itu Kemendikbudristek merancang regulasi yang mendukung dan memastikan alumni Guru Penggerak mendapatkan prioritas dan kesempatan pertama di posisi kepemimpinan.
Guru bukan sekadar dilatih cara mengajarnya saja, tetapi dibuka pemikirannya agar secara mandiri dapat bereksperimen dan percaya diri mengikuti instingnya dalam menciptakan format pembelajaran yang menyenangkan sehingga murid pun merasakan perbedaannya di kelas.
Baca juga:
Pengalaman maupun pembelajaran yang telah didapatkan oleh para guru selama pendidikan bisa menjadi berkah yang menginspirasi setiap lapisan pendidikan di lingkungan masing-masing.
Perhatian dan Komitmen Pemerintah pada PGP
PGP menunjukkan adanya perhatian dan komitmen pemerintah pusat untuk meningkatkan kompetensi guru di Indonesia. Guru diberikan modul pembelajaran tentang bagaimana strategi mendidik yang baik berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara yang berfokus pada kebutuhan anak.
Peserta PGP mencari sendiri materi-materi ilmu baru untuk mempersiapkan diri sebelum mengajar, menyiapkan strategi belajar yang inovatif, menyenangkan, dan lebih demokratis agar peserta didik terpacu untuk berani berpendapat dan saling menghargai antar sesama.
Jika sebelumnya guru hanya menyelesaikan materi, sekarang lebih memikirkan strategi belajar yang memfasilitasi kebutuhan belajar murid. Perubahan komunikasi dengan murid, orang tua, dan rekan-rekan guru menjadi lebih terbuka dan reflektif.
Baca juga:
Media belajar dan kegiatannya juga lebih bervariasi dengan menggunakan aplikasi dan tautan internet yang mendukung kebutuhan belajar sehingga minat belajar terpenuhi.
Waktu Pelaksanaan PGP
Program PGP untuk angkatan II, III, dan IV sudah mulai dibuka. PGP angkatan dua dilaksanakan di 56 kabupaten dan kota, dan saat ini sudah memulai pendidikannya selama 4 bulan. Untuk PGP angkatan tiga yang juga dilaksanakan di 56 kabupaten dan kota, minggu depan akan dimulai pendidikan.
Sementara untuk PGP angkatan empat yang dilaksanakan di 160 kabupaten dan kota, masih dalam proses seleksi yang ditargetkan mencapai 8.000 orang CGP, 1.600 pengajar praktik, dan 243 fasilitator.
Dengan berbagai respons positif dari program PGP, dunia pendidikan akan merasakan manfaat dari transformasi konsep Merdeka Belajar yang sedang diupayakan oleh pemerintah.
Luruskan niat untuk mendidik anak bangsa....semangat....
BalasHapusYeee selamat ya bu. Sukses selalu..
Hapus